Selasa, 10 Mei 2016

MAKALAH BUDIDAYA SARANG WALET

MAKALAH BUDIDAYA SARANG WALET











Disusun Oleh :

Achmad Sifai
23010113130264







PROGRAM STUDI SI-PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015

BAB I
PENDAHULUAN
A.        Latar Belakang
Usaha peternakan saat ini menunjukkan prospek yang sangat cerah. Selain  mempunyai peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat, usaha peternakan juga ikut andil dalam program perbaikan gizi masyarakat. Sebagian besar masyarakat mengakui bahwa produk-produk dari peternakan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan gizi. Salah satu produk peternakan yang sangat potensial untuk dibudidayakan yaitu sarang burung walet. Sarang burung walet dinilai mempunyai kandungan gizi yang lengkap dan mempunyai nilai jual yang tinggi.
Sarang burung walet merupakan sarang biasa yang dihasilkan oleh burung spesies Collocalia.. Sejak lebih dari seratus tahun yang lalu, diketahui bahwa sarang dari beberapa jenis walet dapat dikonsumsi manusia bahkan diyakini memiliki khasiat dalam penyembuhan beberapa jenis penyakit, meningkatkan daya tahan tubuh, obat awet muda serta meningkatkan kesehatan tubuh. Keyakinan akan khasiat tersebut telah menjadikan sarang burung walet menjadi komoditas eksklusif sehingga mempunyai harga jual yang sangat tinggi bahkan bisa mencapai belasan juta rupiah. Melonjaknya harga sarang walet telah menimbulkan peningkatan produksi sarang, sehingga dikhawatirkan terjadi penurunan populasi burung walet di alam. Makalah ini mencoba membahas tentang jenis-jenis burung walet dan sarang yang dihasilkan serta pemanfaatan sarang burung walet Indonesia.

B.        Rumusan Masalah

a. Bagaimana jenis-jenis burung walet yang ada di indonesia ?
b. Bagaimana sarang yang dihasilkan oleh burung walet?
c. Bagaimana kandungan gizi dan pemanfaatan sarang burung walet?
d. Bagaimana cara mengetahui sarang burung walet yang dipalsukan ?
BAB II
ISI
A.        Jenis-Jenis Burung Walet
            Di indonesia diketahui terdapat 12 jenis burung walet, namun selama ini yang dikenal sebagai burung walet penghasil sarang hanya terdapat enam jenis. Dari keenam jenis burung tersebut bukan hanya menghasilkan sarang yang dapat dikonsumsi namun juga menghasilkan sarang yang tidak dapat dikonsumsi. Keenam jenis burung tersebut biasanya dibedakan berdasarkan warna bulu, ukuran tubuh, suara dan tipe sarangnya. Keenam jenis burung tersebut yaitu :

·         Walet Sarang Putih (Aerodramus fuchipagus)
            Walet jenis ini sangat diburu manusia untuk diambil sarangnya. Walet jenis ini membentuk sarangnya dengan menumpahkan liurnya hingga mengeras. Karakteristik dari burung walet jenis ini meliputi ukuran tubuhnya sekitar 12 cm, tubuh bagian atas berwarna coklat kehitam-hitaman dengan kombinasi warna abu-abu atau coklat, bagian bawahnya berwarna coklat dan belahan ekornya agak dalam. Suaranya melengking tinggi. Sayap walet ini lebih kaku dan terbangnya juga lebih kuat. Bila ia mencari makan jarang berputar-putar di tempat yang rendah. Walet putih lebih suka mencari makan dekat pohon-pohon tinggi yang banyak terdapat serangga kecil. Juga sering terlihat meluncur ke dalam air untuk mandi dan minum, lantas terbang lagi.di alam, sarangnya terletak di celah-celah batu karang, atau gua kapur yang sulit dicapai. Sarang tersebut seluruhnya terbuat dari air liur sehingga harganya mahal dan sering dicari pemetik sarang burung. Telur berwarna putih, berbentuk memanjang. Biasanya hanya bertelur dua butir. Walet putih bersarang secara musiman, tergantung pada tempat bersarang yang dipilihnya. Walet jenis ini tersebar di wilayah Filipina, Kalimantan, sumatra, Jawa dan Bali.


·         Walet Sarang Hitam (Aerodramus maximus)
            Warna bulu walet ini cokelat kehitam-hitaman dengan bulu ekor cokelat kelabu. Bulu ekor bercelah sedikit. Walet ini kakinya berbulu merata. Dalam hal ukuran tubuh, ia termasuk berukuran sedang. Panjang tubuhnya sekitar 12 cm. Jika dilihat sepintas, penampilannya sangat mirip walet putih. Mata berwarna cokelat tua, paruh hitam, dan kaki hitam. Tidak seperti walet lain, jenis ini suaranya terdengar mencicit. Walet ini juga memakan serangga-serangga kecil yang disambarnya ketika terbang. Untuk lokasi sarang, lebih meyukai pada gua-gua kapur. Sarangnya disebut sarang hitam karena air liur untuk membuat sarang bercampur dengan bulu-bulu tubuhnya yang berwarna hitam. Bila bertelur hanya sebuah. Warna telurnya putih, berbentuk memanjang. Musim kawinnya sama dengan walet putih. Seperti halnya walet putih, walet sarang hitam juga lebih mudah untuk dibudidayakan dibandingkan dengan jenis walet lainnya.

·         Walet Sarang Lumut (Aerodramus vanikorensi)
            Bulu burung ini berwarna cokelat kehitam-hitaman, tetapi warna ekor lebih gelap. Ekornya hanya sedikit bercelah. Dilihat dari jauh, penampilannya mirip dengan walet putih. Suara melengking tinggi. Tubuhnya berukuran sedang. Panjang tubuhnya sekitar 12 cm. Jenis walet ini jarang dikenal orang karena sulit ditemui. Sarangnya dibangun pada bagian-bagian gua yang lebih dalam dan sangat sukar untuk dicapai. Kuat terbang jauh dan tinggi. Jarang sekali terbang berputar-putar rendah dekat permukaan tanah. Sambil terbang ia langsung memangsa serangga-serangga kecil. Sarangnya bagus dengan permukaan yang halus dan bentuknya lebih bundar. Lumut digunakan untuk tambahan sarang sehingga sarangnya disebut sarang lumut.

·         Walet Gunung (Aerodramus brevirostris)

Warna burung ini hitam, tetapi warna ekornya abu-abu kehitaman. Bulu ekor bercelah dalam. Kakinya sedikit berbulu atau tidak berbulu sama sekali. Suaranya khas suara burung walet yang berderik. Ukuran tubuhnya tergolong besar. Panjang tubuhnya sekitar 14 cm. burung ini terbang berkelompok dengan cepat di dekat tebing atau puncak gunung. Serangga-serangga kecil makanannya disantap ketika terbang. Sarang dibuat di celah-celah batu. Biasanya sarang dibangun pada bekas kawah pegunungan. Karena terbuat dari rumput-rumputan dan hanya sedikit atau tidak ada air liur pada bahan sarangnya, maka sarang walet gunung tidak dapat dimakan. Pada musim kawin, biasanya bertelur dua butir.

·         Walet Sapi (Collocalia esculenta)
Walet ini berbulu hitam kebiru-biruan dengan warna yang mengkilat. Bulu bagian bawah kelabu gelap, bagian perut agak putih. Ekornya sedikit bercelah. Merupakan jenis walet yang berukuran paling kecil. Panjang tubuhnya hanya sekitar 10 cm. Mata berwarna cokelat gelap, paruh hitam, dan kaki hitam. Suaranya melengking tinggi. Habitatnya meliputi semua ketinggian permukaan, baik pada padang rumput berpohon terbuka atau hutan. Walet ini jika terbang berkelompok, tetapi tidak beraturan. Walet sapi tidak kuat terbang jauh. Biasanya terbang rendah hanya berputar-putar di dekat permukaan tanah atau sungai untuk mandi dan minum. Bila mencari makan, sering mengitari pohon-pohon besar dan tinggi yang banyak serangganya, terutama tawon kecil. Sarangnya berbentuk tidak beraturan, terdiri dari campuran lumut dan rumput yang direkatkan dengan air liurnya. Pada celah gua yang terang, celah batu walet sapi dapat bersarang. Bila bertelur biasanya hanya dua butir. Telurnya berwarna putih dan agak lonjong. Walet sapi bersarang tidak tergantung pada musim, ia bisa bersarang sepanjang tahun.

·         Walet Besar (Hydrochous gigas)
            Jenis walet ini berwarna hitam dengan bulu bagian bawah cokelat gelap. Bulu ekor agak bercelah. Suaranya keras dan berderik. Merupakan jenis walet yang berukuran paling besar dibandingkan dengan jenis walet lainnya. Panjang tubuhnya sekitar 16 cm. Karena sayap dan badannya lebih besar, walet ini dapat terbang lebih tinggi dan lebih cepat. Ketika terbang, ia memangsa serangga-serangga kecil yang menjadi makanannya. Walet besar lebih suka bersarang pada lubang-lubang batu (gua kecil), atau pada celah-celah batu dekat air terjun. Sarangnya tidak dapat dimakan. Sarang ini berbentuk mangkok, terbuat dari campuran akar-akaran, lumut, dan serat-serat. Dibandingkan dengan walet jenis lain, sarang walet besar termasuk kotor dan berantakan. Jika bertelur biasanya hanya sebutir. Warna telur putih, bentuknya agak lonjong. Pada bulan November dan Desember walet besar biasanya memasuki musim bersarang.

B.        Jenis-Jenis Sarang Burung Walet
Sarang burung walet merupakan sarang yang dihasilkan oleh burung spesies Collocalia. Sarang burung walet sebenarnya hanya sarang biasa yang tersusun dari air liurnya. Namun air liur itu menjadi komoditas eksklusif yang harganya bisa mencapai belasan juta rupiah. Sarang burung walet berbentuk seperti setengah mangkok. Biasanya sarang burung walet dikonsumsi dalam bentuk sup dan obat. Dari beberapa jenis sarang walet terdapat empat jenis sarang yang dapat dikonsumsi, diantaranya:

·         Sarang Putih (Edible-nest swiftlet, Yen-ou)

Sarang burung walet putih dihasilkan oleh walet  Aerodramus fushipagus , berasal dari gua dan  rumah (gedung). Sarang burung walet  putih  mempunyai ciri khas, yaitu berwarna putih kekuningan, tebal dan bulu menempel. Sarang yang berasal dari gua berwarna suram atau kotor, sedangkan sarang yang berasal dari rumah atau gedung berwarna  cerah  dan  bersih. Sarang burung walet  putih  berbentuk seperti mangkuk dibelah, berwarna putih, bening, kristal, utuh, tidak retak ataupun cacat, bersih dari bulu dan kotoran lipas atau kepinding. Ukuran sarang burung walet adalah 6-10 cm, tinggi mangkukan ± 4-5 cm.

·         Sarang Hitam (Black-nest swiftlet, Mo-yen)
          Sarang  burung  walet  hitam  dihasilkan oleh burung walet jenis Aerodramus  maximus. Burung walet  jenis  ini membentuk sarang dari blu-bulu  yang direkatkan dengan air liurnya  dan  ditempelkan di dinding-dinding gua batu  kapur. Sarang terlihat berwarna hitam  karena terbuat  dari air liur  yang bercampur  dengan bulu-bulu  tubuhnya. Warna hitam  tersebut masuk  sampai ke  lapisan yang paling dalam dari sarang burung tersebut. Sarang burung walet hitam tidak sebaik sarang putih, dan harganyapun tidak semahal sarang  burung  walet  putih.  Ciri sarang burung walet  hitam  adalah liur  yang melapisi bahan sarang terlihat hitam (pada kaki, dinding dan dasar sarang), ukuran lebar sarang burung walet hitam 5-7 cm.

·         Sarang Rumput (White bellied swiftlet)
Sarang burung walet rumput dihasilkan walet Collocalia esculanta, Aerodramus fuciphagus atau maximus. Padaumumnya,sarang burung walet tersebut berwarna kehijauan, karena airliur  bercampur  dengan lumut, rumput kering, daun  pinus,  dan cemara.Sarang burung wallet tersebut berasal dari gua maupun gedung.

·         Sarang sriti Lumut (Mostnest swiftlet, Chaoyen).
Sarang burung sriti lumut dihasilkan oleh walet  Collocalia vanikorensis  yang berasal dari campuran air liur dan lumut. Tiap sarang mengandung 2 ± 3 gram liur. Sarang yang baru berwarna hijau, sarang telah lama berwarna cokelat kehitaman dan kering.

·         Sarang merah (Red nest, Siek Yen).
Sarang burung walet  merah  dihasilkan oleh burung walet Aerodramus fuciphagus. Sarang tersebut adalah jenis sarang yang relatif jarang ditemukan dan harganya lebih mahal jika  dibandingkan  dengan sarang  burung walet  jenis  lainnya. Sarang  burung tersebut diproduksi pada musim penghujan yang berasal dari rumah wallet dengan kelembaban udara yang sangat tinggi. Sarang burung walet merah berkualitas adalah sarang dengan warna merah, dan  tidak dijumpai noda atau kotoran yang menempel. Sarang burung walet merah berdiameter ± 9 cm dan bobot sarang mencapai 9 gram.

C.        Kandungan  Gizi dan Pemanfaatan Sarang Burung Walet

            Sarang burung yang terbuat dari bahan organik dari air liur walet ini sebagian besar terdiri dari protein larut dalam air, dimana merupakan jenis yang mudah diserap oleh tubuh manusia. Total kadar protein sekitar 65%, sementara sisanya adalah air 10%, lemak  23,3%), dan karbohidrat 0,8%. Hal ini juga mengandung mineral, dan yang terbanyak adalah kalsium dan zat besi. Total kandungan asam amino dalam sarang burung walet adalah sekitar 6 persen, yang terdiri dari amida, humin, arginin, sistin, histidin, dan lisin. Kemungkinan asam amino ini berasal dari kandungan makanan tertentu yang dimakan oleh burung walet.
            Sarang burung walet mengandung banyak nutrisi yang diyakini bermanfaat dalam meningkatkan produksi sel dalam tubuh, melawan radikal bebas karena banyaknya asam amino dan antioksidan di dalam sarang burung walet, menjaga sistem kekebalan tubuh supaya terhindar dari berbagai jenis penyakit, menambah nafsu makan, memperkuat kerja fungsi paru-paru dan ginjal, meningkatkan kerja jantung, bagi penderita hipertensi mengkonsumsi obat dari sarang burung walet sangatlah baik karena dapat menurunkan tekanan dalam darah, membantu pengobatan penderita kanker dan mencegah terjadinya kanker, biasanya sarang burung walet dapat diolah menjadi minuman ataupun dijadikan sup yang kaya gizi. Namun, tidak semua orang bisa menikmati makanan dari sarang burung walet, sarang burung walet juga baik bagi ibu hamil dan pasca melahirkan karena dapat meningkatkan kesehatan dan meningkatkan antibodi serta kesehatan ibu dan janin yang dikandung serta sarang burung walet banyak mengandung kolagen yang baik untuk kesehatan kulit, mencegah penuaan dini, dan mengencangkan kulit.

D.        Pemalsuan Sarang Burung Walet

            Karena permintaan pasar yang semakin meningkat dengan harga yang sangat tinggi, sarang walet pun telah banyak dipalsukan. Untuk mengetahui sarang burung walet yang palsu  dapat diketahui melalui beberapa cara. Pertama melalui seratnya, sarang burung walet memiliki struktur filamen yang dibentuk oleh potongan-potongan yang tampak terlihat serat. Dapat diketahui apabila serat tersebut bentuknya tidak beraturan menandakan sarang tersebut asli. Sedangkan apabila bentuk seratnya tampak seperti pola atau berbentuk, berarti palsu.
          ` Cara kedua dengan dicium baunya. Semestinya akan tercium bau amis ikan, jika tercium bau menyengat namun tidak berbau amis ikan boleh diduga sarang walet tersebut buatan. Terakhir dengan merendamnya menggunakan air. Sarang burung walet akan lunak setelah melakukan perendaman untuk mengambil atau menarik filamen yang lentur fleksibilitas, setelah itu sarang walet digosok menggunakan jari. Dapat dirasakan kelenturan serat yang fleksibilitas. Diremas-remas untuk mengetahui sarang tersebut palsu atau tidak. Setelah dikeringkan, maka sarang walet palsu terjadi perubahan warna yang mencolok.
            Selain itu ada pula sarang walet yang mengandung bahan kimia atau pemutih. Sarang yang mengandung pemutih tentu akan merugikan konsumen. Hal tersebut dapat merusak kesehatan. Sarang burung walet yang mengandung bahan pemutih mengakibatkan aroma pada sarang burung walet hilang, namun tergantikan dengan aroma bahan kimia. Putih telor sering pula dipergunakan untuk merekatkan sarang walet yang patah.



BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
          Sarang burung walet merupakan komoditas ekspor yang dihasilkan dari air liur burung walet. Melihat kandungan nutrisi yang lengkap dan tinggi di dalam sarang burung walet menjadikan sarang burung walet semakin diburu sehingga kelestarian burung walet semakin terganggu. Sarang burung walet sebagai produk eksklusif  menjadikan harga sarang burung walet meningkat setiap tahunnya. Saat ini harga sarang burung walet mencapai belasan juta rupiah. Sarang burung walet diyakini dapat digunakan untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, penambah nafsu makan, memperkuat kerja fungsi paru-paru dan ginjal, meningkatkan kerja jantung, mengobati dan mencegah terjadinya kanker serta sebagai obat awet muda.

Saran
            Mengingat bahwa petrnakan burung walet merupakan peluang bisnis yang cukup menjanjikan maka tidak heran, bawa banyak orang yang ingin membudidayakan dan membuka bisnis ini. Namun dalam kesempatan ini saya ingin memberikan saran bahwa burung walet juga merupakan makhluk hidup di bumi ini jadi untuk itu kita sebagai manusia harus dapat menjaga kelestarian mereka bukan hanya ingin mendapatkan keuntungan semata.




DAFTAR PUSTAKA
Delaney, D, V. 2008. Budidaya Sarang Burung Walet di Jawa Timur. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik, Universitas Muhammadiyah Malang. (Tugas Akhir).

Majalah Trubus. 1997. Seri Budidaya Walet I. 328 (28): 58-59.

Majalah Trubus. 1997. Seri Budidaya Walet II. 328 (28): 24-26.


Mardiastuti, A. 1997. Pemanfaatan Sarang Burung Walet secara Lestari. Seminar Pendayagunaan Potensi Burung Untuk Menunjang Pembangunan Nasional. Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.

3 komentar:

  1. KAK YANG DI ATAS METODE ILMIAH KAH

    BalasHapus
  2. Raih Kemenangan Besar Anda Disitus MARIO QQ, Hanya Dengan Modal Rp.10.000 Anda Bisa Menangkan Jackpot Jutaan Rupiah Setiap Harinya !!!

    ✅ BONUS TURN OVER 0.3%
    ✅ BONUS REFFERAL 15%
    ✅ WIN RATE GAME 96,9%
    ✅ 100% PLAYER Vs PLAYER ( NO ROBOT & ADMIN )
    ✅ Minimal Deposit Bank : Rp.10.000 (BCA MANDIRI BNI BRI DANAMON)
    ✅ Minimal Deposit Pulsa : Rp.10.000
    ✅ Support E-Cash : GOPAY , DANA , OVO , LINK

    Berapapun Kemenangan Bosku Pasti Akan Kami Bayar dan Kita Proses Dengan Cepat !!!
    Hanya Disitus MARIO QQ Yang Memberikan JACKPOT dan BONUS TURN OVER Yang FANTASTIS Loh !!! Ayo Tunggu Apalagi Buruan Daftarkan dan Mainkan
    Langsung Disitus Resmi MARIO QQ Dibawah Ini melalui :
    WHATSAPP +62 821-4331-1663

    Link Alternatif :
    - www.qmario. org
    - www.qmario. xyz

    BalasHapus